Ketika melakukan pemeriksaan di lab klinik terbaik atau di rumah sakit, kita sering diberikan kertas berisi resep obat oleh dokter untuk dibeli di apotek. Nah, kamu pastinya sadar bahwa tulisan dokter seringkali hanya berupa goresan-goresan tak bermakna yang sulit untuk dibaca. Ternyata, selidik punya selidik tulisan dokter susah dibaca dengan alasan tertentu. Apa ya alasannya?
- Tulisan dokter tidak wajib dimengerti oleh pasien
Ini karena tujuannya adalah untuk apoteker pengelola apotek (APA). Seringkali, ketika berobat kita merasa bahwa resep obat yang dituliskan oleh dokter adalah ditujukan untuk pasien sehingga ketika melihat tulisan yang tak mudah dibaca, kita menjadi kesal sekali. Padahal, tulisan tersebut sebenarnya ditujukan untuk APA, sebagai permintaan obat tertulis dari dokter. Dokter meminta kepada apoteker untuk memberikan obat yang sesuai bagi pasien sesuai dengan perundangan yang berlaku.
- Menjaga kerahasiaan
Di balik tulisan tangan yang tak jelas itu, dokter berusaha untuk menjaga kerahasiaan resep agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Bisa juga karena dokter tidak ingin pasien menyalahgunakan resep tersebut dengan seenaknya. Setiap resep yang dibuat dokter mengandung diagnosis tersendiri dan tidak bisa dipandang dengan sebelah mata.
- Agar tidak disalahgunakan
Masih berhubungan dengan poin tiga, dokter juga berusaha melindungi kerahasiaan obat yang digunakan agar tidak dipakai dengan sewenang-wenang. Pasalnya, penggunaan obat tanpa ada catatan dokter dan tanpa dosis yang tepat bisa membahayakan, terutama untuk obat keras dan psikotropika.
- Singkatan yang sudah disepakati secara internasional
Sering menemukan singkatan aneh yang seolah tak bermakna pada catatan dokter? Nah, ternyata singkatan tersebut bukan sembarang singkatan. Dokter menggunakan singkatan baku yang sudah disepakati secara internasional. Misalnya untuk C.= sendok makan, Cth.= sendok teh, Gtt.=1 tetes dan juga penggunaan bahasa latin seperti: Extende termiter (extende ter.) = oleskan tipis-tipis, In manum medici (I.m.m) = berikan ke dokter, Ad partes dolentes (Ad partes dolentes) = Pada bagian-bagian yang sakit.
Nah, sudah tahu, kan sekarang? Ternyata dibalik tulisan dokter yang tidak bisa dibaca itu, dokter tidak sembarangan menulisnya.