Saat ini sudah banyak yang menyadari pentingnya menjadi pemegang polis asuransi. Bahkan, banyak juga yang tidak hanya menggunakan satu produk asuransi, misalnya menggunakan menggunakan asuransi kesehatan meskipun sudah memiliki asuransi jiwa. Sebab, asuransi kesehatan dianggap penting mengingat biaya berobat yang semakin mahal. Namun, meskipun Anda sudah menggunakan asuransi ini, bukan berarti Anda bisa mengabaikan kesehatan, ya!
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan, seperti menjalankan gaya hidup sehat dan juga melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Yap, mengecek tekanan darah secara berkala memang telihat sederhana, tetapi sebenarnya sangat penting. Sebab, ada banyak ancaman akibat tekanan darah yang terlalu tinggi ataupun rendah.
Untuk Anda yang sudah sering melakukan pengecekan tekanan darah, mungkin sudah tahu berapa level normal untuk tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Namun, untuk beberapa orang, mungkin masih belum mengetahuinya. Atau bahkan, belum tahu apa itu tekanan sistolik dan tekanan diastolik? Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah penjelasan detail mengenai tekanan darah dan kedua jenisnya tersebut.
Menurut situs mediskus, tekanan darah adalah ukuran seberapa kuatnya jantung memompa darah ke seluruh jaringan yang ada dalam tubuh manusia. Artinya, tekanan darah ini menjadi salah satu indikator sistem kardiovaskuler dan seberapa optimalnya kinerja tubuh seseorang. Tekanan darah ini dinyatakan dalam mmHg.
Ada dua jenis tekanan darah, yaitu:
- Tekanan darah sistolik (atas)
Tekanan darah sistolik atau disebut juga tekanan darah atas karena selalu disebutkan pertama saat pengukuran tekanan darah. Tekanan darah ini merupakan tekanan tertinggi pada arteri yang dicapai otot pada saat otot jantung mengalami kontraksi. Kontraksi pada jantung terjadi pada saat jantung berdetak, untuk memompa darah melalui arteri ke seluruh jaringan tubuh.
Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah sistolik yang normal jika berada pada angka 90-120 mmHg. Namun jika tekanannya berada diangka 120-139 mmHg maka disebut pra-hipertensi dan dikatakan hipertensi jika berada diangka lebih dari 140 mmHg.
- Tekanan darah diastolik (bawah)
Tekanan darah diastolik atau disebut juga tekanan darah bawah karena selalu disebutkan setelah tekanan darah sistolik. Tekanan darah ini merupakan tekanan darah pada arteri ketika jantung sedang rileks (jarak antar detak jantung pertama dan kedua, dst). Tekanan ini terjadi saat otot berhenti sesaat dari kontraksi dan membuat otot jantung menjadi rileks. Kondisi ini akan membuat suplai darah ke aorta (arteri terbesar dalam tubuh) berhenti selama kurang lebih 1/10 detik, dan membuat tekanan pada arteri menurun.
Dalam kondisi normal, tekanan darah diastolik berada pada angka 60-80 mmHg. Jika berada pada angka 80-89 mmHg, maka masih belum berbahaya hanya saja patut waspada. Sementara, jika berada diangka 90 mmHg atau lebih, maka dikatakan mengalami hipertensi.
Menjaga tekanan darah dalam kondisi normal adalah hal yang penting. Namun, Anda jangan keburu panik jika dalam pemeriksaan pertama mendapatkan angka yang terlalu tinggi atau rendah. Sebab, hal tersebut bisa terjadi akibat beberapa hal, seperti kondisi psikis seseorang, aktivitas, dan makanan yang dikonsumsi. Jadi, ada baiknya jika Anda melakukan pemeriksaan kembali beberapa jam setelahnya hingga beberapa kali. Jika hasilnya tetap sama, maka ada baiknya jika Anda segera konsultasikan ke dokter. (Vita)