Mudik atau pulang kampung dengan menggunakan motor masih diminati di Indonesia karena menjadi salah satu cara mudik hemat. Bahkan menurut data mudik di tahun 2018, pemudik dengan motor mencapai jumlah sekitar 6,39 juta orang dan semakin bertambah setiap tahunnya. Meskipun sebenarnya, ada banyak risiko dibalik pulang kampung dengan motor, sehingga motor tidak direkomendasikan untuk mudik aman. Namun, masih banyak orang yang menutup mata dari risiko-risiko tersebut. Padahal, nyawa bisa jadi taruhannya. Polisi saja tidak merekomendasikan Anda untuk mudik pakai motor. Coba simak kembali bahaya pulang kampung dengan motor berikut ini yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda.
- Terpapar karbon monoksida
Pengguna sepeda motor rentan terpapar cuaca dan polusi, khususnya karbon monoksida (CO). Tahukah Anda efek samping apa yang bisa disebabkan karbon monoksida? Karbon monoksida dapat mengganggu fungsi pernapasan Anda dan skenario terburuknya, Anda terancam keracunan gas karbon monoksida yang bisa mengurangi kesadara bahkan pingsan.
- Dehidrasi
Selain itu, risiko dehidrasi pun lebih tinggi pada pengendara motor karena langsung mereka langsung terkena sinar matahari yang menyengat. Apalagi di Indonesia panasnya bisa mencapai 30-35 derajat celsius. Terutama bagi Anda yang masih menjalankan ibadan puasa dan sudah berangkat ke kampung halaman, hati-hati dengan risiko dehidrasi ini karena dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.
- Kelelahan
Dibanding dengan menggunakan transportasi umum atau kendaraan beroda empat, mudik dengan motor lebih menguras tenaga. Pasalnya, Anda harus menahan beban motor yang berat ketika macet. Belum lagi Anda harus memiliki fokus yang tinggi saat berkendara. Ya, berkendara dengan motor jelas tak serileks naik kendaraan yang lainnya. Oleh karena itu, Anda mungkin akan mudah merasa lelah dan sulit untuk fokus menyetir.
- Barang bawaan terbatas
Terkadang ada banyak barang yang perlu Anda bawa untuk menemani perjalanan mudik. Akan tetapi, motor memiliki ruang yang terbatas untuk barang-barang, sehingga Anda hanya bisa membawa bawaan yang Anda perlukan. Namun beberapa orang melanggar aturan ini dan mencoba membawa barang lebih banyak dari kapasitas seharusnya. Alhasil, hal ini dapat membawa petaka pada diri sendiri.
Karena risiko-risiko di atas, angka kecelakaan pemudik yang menggunakan motor cenderung tinggi. Dilansi dari utonetmagz.com, dari 2.737 orang korban kecelakaan arus mudik tahun 2017, 1.743 di antaranya adalah pengendara sepeda motor dan 691 lainnya berasal dari penumpang yang dibonceng.
Jadi, sebaiknya pikir dua kali sebelum mudik menggunakan motor, ya! (Rima)