Setiap Ibu pastinya ingin dapat menyusui bayinya tanpa masalah. Karena itu, demi mendapatkan air susu ibu (ASI) yang melimpah, beberapa cara pun mereka lakukan, misalnya saja dengan mengonsumsi minuman pelancar ASI. Lalu, bagaimana dengan mereka atau mungkin Anda yang ingin atau pernah melakukan implan payudara? Apakah masih dapat memberikan ASI secara eksklusif bagi sang buah hati? Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai hal tersebut, seperti dikutip dari situs She Knows.

Waktu pemasangan implan
Pertama, yang perlu Anda tahu adalah waktu pemasangan implan. Tentu saja, operasi pemasangan implan tidak boleh dilakukan pada masa kehamilan atau masa menyusui. Sebaiknya tunggu sekitar enam hingga 9 bulan setelah masa menyusui bila Anda ingin melakukan implan pada payudara Anda.
Tipe Implan
Ada dua tipe implan yang biasa digunakan untuk memperbesar payudara ini, yakni saline dan silikon. Implan saline berisi air garam steril dan disarankan digunakan untuk wanita berusia 18 tahun ke atas. Sementara implan silikon berisi silikon gel, cairan yang lebih padat dan lengket yang menyerupai lemak manusia, karenanya banyak dipilih oleh wanita yang ingin hasil implannya menyerupai payudara asli. Implan silikon sendiri dibolehkan digunakan oleh wanita berumur 22 tahun ke atas.
Tempat pemasangan
Ada beberapa pilihan penempatan implan ini, misalnya saja di bawah ketiak, sepanjang wilayah areola atau di lipatan payudara. Implan ini kemudan ditempatkan pada bagian di bawah otot pektoral atau tepat di belakang jaringan payudara.
Menyusui dengan Implan?
Lalu kita sampai pada pertanyaan penting, apakah wanita dengan implan masih dapar menyusui bayinya? Ada banyak pendapat terkait hal ini. Dr. Leslie Steven, seorang dokter operasi plastik di Beverly Hills, dikutip dari situs She Knows mengatakan bahwa implan ini tidak terletak langsung di payudara, sehingga seharusnya tidak berpengaruh pada produksi atau kualitas ASI. Ia pun menyarankan agar meminta dokter untuk melakukan pembedahan di bawah lipatan payudara atau di bawah ketiak untuk menghindari kontak langsung dengan sistem duktal. Sementara itu, Dr. Tamir Mosharrafa, dokter operasi plastik dari Arizona mengatakan bahwa operasi apapun pada payudara dapat berpengaruh pada proses menyusui.
Namun, jangan takut dulu. Diana DeJesus, seorang konsultas untuk ibu menyusui dari London saat ini tengah menyusui bayinya setelah melakukan operasi implan payudara pada tahun 2010 lalu, setelah melakukan masektomi. Menurutnya, operasi implan ini bisa berpengaruh pada kemampuan untuk menyusui apa bila terdapat efek langsung pada puting seperti rasa nyeri di puting saat menyusui, misalnya. Hal senada diungkapkan oleh Sara, seorang konsultas laktasi yang juga pernah melakukan operasi implan payudara. Ia sukses menyusui bayinya meski terdapat beberapa saluran susu yang tersumbat.
Lalu apa yang harus Anda lakukan bila ingin melakukan implan payudara namun tetap ingin menyusui?
- Carilah info sebanyak-banyaknya mengenai implan payudara dan menyusui.
- Carilah dokter operasi plastik yang sudah berpengalaman melakukan operasi implan pada wanita yang masih ingin menyusui setelah operasi.
- Konsultasikan pada dokter dan pastikan ia tahu keinginan Anda untuk dapat tetap dapat menyusui sehingga mereka dapat memperkirakan tindakan yang tepat.
- Bila perlu, lakukan konsultasi dengan konsultas laktasi untuk membantu proses menyusui agar lebih lancar.
Itu tadi beberapa hal penting yang perlu Anda tahu seputar menyusui atau memberikan ASI eksklusif meski melakukan implan pada payudara. Semoga membantu. (raw)