Beberapa dari Anda mungkin sudah sering mendengar istilah mobil LCGC, atau bahkan sudah melakukan pemesanan atas mobil ini. Namun ternyata, masih banyak juga loh yang belum tahu tentang mobil ini. Atau mungkin tahu, tetapi masih salah konsep mengenai mobil ini. Memang sih secara umum mobil ini sama dengan mobil biasa pada umumnya, misalnya saja seperti perawatan wajib dengan menggunakan oli terbaik dan juga bahan bakar yang sesuai dengan ketentuan. Atau jika dilihat dari fungsinya sebagai alat transportasi.
Meskipun memiliki beberapa persamaan, tetapi mobil ini sebenarnya berbeda dengan mobil lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penjelasan lebih detail mengenai mobil ini.
LCGC adalah singkatan dari Low Cost Green Car merupakan mobil yang diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil biasa. Tidak semua mobil bisa disebut sebagai mobil LCGC karena harus memenuhi berbagai aturan yang telah ditetapkan dalam Permenperin No. 33/2013. Berikut ini adalaah beberapa aturan yang harus terpenuhi, yaitu:
- Harga terjangkau
- Mobil hemat energi
- Adanya tambahan merk Indonesia
- Logo yang digunakan harus mencerminkan Indonesia
Ya, mobil LCGC memang wajib memiliki harga yang terjangkau karena ketika sebuah mobil sudah memenuhi peryaratan yang ditetapkan, maka pajak atas kendaraan akan hilang. Artinya, harga mobil bisa dijual dengan nominal yang rendah jika dibandingkan mobil lain yang masih dikenakan pajak.
Mobil LCGC diharapkan dapat secara efektif mengurangi polusi udara di Indonesia. Sebab, mencegah masyarakat membeli mobil bukanlah hal yang mudah dilakukan. Jadi lebih baik jika produknya yang dibuat lebih ramah lingkungan.
Sayangnya, mobil LCGC masih memiliki beberapa kelemahan, baik dari segi kualitas maupun dari segi keefektifan dalam mengurangi nilai polusi. Beberapa di antaranya yaitu:
- CC mobil yang rendah membuat mobil ini tidak tepat untuk digunakan jarak jauh. Apalagi jika harus menempuh perjalanan yang cukup berat.
- Teknologi ramah lingkungan pada mobil ini hanya berlaku untuk bahan bakaar dengan oktan 92 atau lebih. Sayangnya, banyak masyarakat yang lebih memilih bahan bakar murah meskipun oktannya lebih rendah dari ketentuan. Akibatnya, manfaat ramah lingkungan tersebut tidak berguna.
Setelah mengenal mobil ini lebih detail, apa Anda tertarik untuk menggunakannya atau tetap memilih mobil biasa? (Vita)