Skip to content
Zeinamegot header
Menu
  • Home
  • Lifestyle
  • House and Living
  • Books and Cultures
  • Health and Beauty
Menu
masuk angin dalam medis

Masuk Angin, Adakah Dalam Istilah Medis?

Posted on January 25, 2019January 30, 2019 by Ratih Asri

Masuk angin memang merupakan gangguan kesehatan yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia. Namun, jika berobat ke dokter saat masuk angin, biasanya dokter tidak akan pernah mengatakan bahwa Anda memang menderita “masuk angin”, pasti dokter akan menjelaskan gejala dan penyebab yang lebih mendetil. Jika menuliskan “masuk angin” pada formulir saat mengajukan klaim asuransi, pasti klaim Anda juga tidak akan diproses secara lebih lanjut. Pasalnya, sebutan “masuk angin” memang hanya sekedar istilah atau ungkapan turun temurun dan tidak dikenal dalam dunia kedokteran.

Jadi, apakah masuk angin itu hanya mitos? Memang istilah masuk angin tidak ada dalam medis tapi bukan berarti gejalanya tidak dianggap. Masuk angin sebenarnya merupakan gabungan dari gejala gangguan kesehatan seperti perut kembung, mual, demam, pegal-pegal, dan lainnya. Namun masyarakat biasa menyebutnya dengan masuk angin.

masuk angin dalam medis
masuk angin dalam medis

Gejala masuk angin sebenarnya memiliki penyebab yang berbeda-beda. Menurut dr. Kosasi dalam kompasiana.com, sendawa saat dipijat bisa saja disebabkan oleh beberapa kemungkinan penyakit. Misalnya seperti terjepitnya urat saraf di daerah punggung atau kelebihan kadar lemak darah.

Meski demikian, masyarakat percaya bahwa masuk angin bisa diredakan dengan dipijat dan dikerok. Namun, lagi-lagi, pengobatan tersebut tidak dianjurkan dalam dunia kedokteran. Karena masuk angin merupakan sekumpulan dari gejala, maka sebaiknya dicari tahu dulu akar masalahnya. Tidak semuanya bisa diatasi dengan dipijat, bahkan dikerok.

Ditambah lagi, sebenarnya kerokan pun tidak ada korelasinya dengan penyembuhan gejala masuk angin. Di dalam dunia kedokteran, kerokan tidak dapat membantu meredakan gejala penyakit karena hanya dilakukan pada bagian kulit. Bahkan risikonya hanya akan membuka dan memperlebar pori-pori tubuh. Namun, tidak ada larangan pasti juga terhadap kerokan. Boleh-boleh saja jika memang penderita masuk angin nyaman melakukannya. Biasanya karena sugesti, mereka akan merasa bahwa gejala masuk angin berkurang.

Lalu, bagaimana cara mengobati “masuk angin” yang dianjurkan dalam kedokteran? Saat merasakan gejala, sebaiknya perbanyak istirahat dan konsumsi nutrisi yang cukup serta penuhi kebutuhan cairan tubuh. Bila dalam tiga hari gejala tak kunjung sembuh, sebaiknya segera ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Rima)

Share this:

  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)

Related

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Post

  • Selain Tokyo dan Osaka, Kamu Wajib Kunjungi 4 Kota Kecil Ini di Jepang
  • EmSculpt Neo, Treatment Berteknologi Canggih untuk Bentuk Tubuh Ideal
  • 5 Jenis Teh Hijau dari Jepang. Sudah Tahu?
  • 5 Penyebab Tekanan Darah Naik Turun dan Risikonya
  • 5 Kiat Booking Hotel di Saat Liburan Agar Lebih Hemat

Categories

Archives

Top Posts & Pages

  • Rumput Halaman Tetap Hijau dengan Cat Khusus
  • Tips Bisnis Penyewaan Lapangan Futsal yang Menguntungkan
  • Mengantisipasi Kesalahan Input Data di Perusahaan
  • Simpan Pasta dengan Cara yang Tepat Agar Awet
  • Cara Merawat Printer All-In-One Agar Tahan Lama

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 1 other subscriber

IBX58355C91D0FDB

© 2025 Tips, Informasi, dan Cerita Unik Kehidupan | Zeinamegot.com | Powered by Superbs Personal Blog theme