Asuransi apapun yang Anda miliki pasti tetap memiliki biaya di dalamnya. Tidak peduli apakah itu asuransi kesehatan syariah, asuransi kesehatan biasa, asuransi jiwa, maupun asuransi lainnya. Misalnya saja seperti biaya premi yang Anda bayarkan setiap bulannya.
Selain biaya premi, sebenarnya masih ada beberapa biaya lain, contohnya seperti copay dan coinsurance. Hmm, mungkin masih banyak dari Anda yang belum pernah mendengar kedua istilah ini. Atau mungkin, ada yang pernah mendengarnya tetapi belum pernah memahami apa maksud biaya ini dan perbedaan keduanya? Nah, untuk lebih jelasnya berikut ini adalah penjelasan mengenai kedua biaya tersebut.
Copay atau copayment dan coinsurance merupakan sebuah sistem di mana adanya pembagian pembayaran biaya pengobatan antara pemegang polis dengan perusahaan asuransi. Artinya, sistem ini akan membuat Anda juga ikut bertanggungjawab atas biaya pengobatan Anda sendiri. Meskipun memiliki pengertian yang serupa, copay dan coinsurance tidaklah sama. Dan berikut ini adalah perbedaan antara keduanya:
- Copay
Copay bersifat flat atau tetap. Artinya, jumlah yang harus Anda bayarkan sebagai cost sharing dengan perusahaan asuransi berjumlah tetap setiap berobat. Misalnya, biaya copay Anda untuk dokter adalah 50.000 rupiah dan untuk obat adalah 25.000 rupiah. Maka setiap kali berobat, Anda akan bertanggung jawab untuk membayar dengan nominal tersebut dan sisa biayanya aakan menjadi tanggung jawab perusahaan asuransi.
- Coinsurance
Coinsurance bersifat tidak tetap karena berupa persentase. Artinya, jumlah cost sharing yang Anda bayar akan bergantung pada total biaya berobat Anda. Misalnya persentase coinsurance adalah 20%, maka setiap kali Anda berobat Anda harus bertanggung jawab untuk membayar 20% dari total pengobatan Anda.
Baik copay maupun coinsurance, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Copay membuat Anda tahu berapa jumlah yang harus Anda bayarkan tanpa peduli berapa total biaya pengobatan. Namun, ketika biaya berobat kurang dari nominal Copay, maka Anda akan rugi karena tetap harus membayar sejumlah Copay. Sementara Coinsurance akan menguntungkan ketika biaya pengobatan rendah, sementara ketika biaya pengobatan tinggi, maka Anda juga harus menyiapkan dana sejumlah persentase biaya tersebut. Dua sistem cost sharing ini ditujukan agar Anda tidak sembarangan mengajukan klaim karena Anda juga ikut menanggung biaya pengobatan. Lebih baik lagi, jika Anda mulai melakukan berbagai kebiasaan baik untuk kesehatan sehingga Anda tidak perlu memanfaatkan asuransi kesehatan Anda.
Selain itu, hitungan di atas hanyalah gambaran sederhana mengenai kedua sistem cost sharing ini. Ketika polis asuransi Anda menerapkan deductible, maka akan ada perbedaan sistem perhitungan. Begitu pula jika Anda harus rawat inap. Meskipun begitu, aturan mengenai sistem copay yang flat dan coinsurance yang berdasar pada persentase tetap tidak berubah. (Vita)