Memiliki quality time bersama anak merupakan hal yang sangat penting tetapi sayangnya sering terabaikan. Apalagi dengan hadirnya gadget canggih dengan berbagai teknologi terbaru. Banyak orangtua yang justru lebih sering menyenangkan anaknya dengan memberikan gadget tersebut daripada mengajak anak ke taman bermain anak dan keluarga untuk menghabiskan waktu bersama. Padahal hal tersebut sangat tidak baik bagi tumbuh kembang anak.
Mungkin Anda berpikir, quality time artinya Anda harus meluangkan banyak waktu untuk anak Anda. Misalnya dengan mengajak liburan atau pergi ke suatu tempat. Sebenarnya tidak seperti itu, loh! Sebab quality time tidak selalu harus membutuhkan banyak waktu, yang penting pada saat tersebut Anda benar-benar fokus pada anak Anda. Berikut ini adalah beberapa cara sederhana untuk membangun quality time bersama anak:
- Membacakan dongeng
Jika anak Anda masih kecil, Anda bisa meluangkan waktu dengan membacakan dongeng setiap malam sebelum anak tidur. Jika Anda kreatif, Anda bisa mengarang sendiri dongeng tersebut. Namun, Anda juga bisa memanfaatkan buku cerita bergambar untuk sumber cerita Anda.
- Mengajak bermain
Namanya anak-anak, pasti masih suka bermain. Ada baiknya jika Anda meluangkan waktu untuk mengajak anak bermain bersama. Jika anak Anda adalah perempuan, Anda bisa mengajaknya bermain barbie atau boneka lainnya. Sementara jika anak Anda adalah laki-laki, Anda bisa mengajaknya bermain mobil-mobilan atau sepak bola. Hindari mengajak anak bermain game yang ada pada komputer atau PS, karena bisa membuat anak ketagihan dan akhirnya quality time yang diinginkan tidak tercapai.
- Belajar bersama
Jika anak Anda sudah berada di usia sekolah, Anda bisa mendampinginya saat belajar. Sementara itu, jika anak Anda masih berusia dini, Anda bisa mengajak anak untuk bermain beberapa permainan edukasi. Saat ini sudah banyak kok alat permainan edukasi yang disesuaikan dengan usia anak. Namun, permainan-permainan tersebut menuntut interaksi yang aktif antara Anda dan anak.
- Mengobrol bersama
Luangkan waktu hanya untuk mengobrol biasa dengan anak. Biarkan anak bercerita apapun yang dia mau tanpa menyelanya. Jika anak sudah sekolah dan menceritakan pada Anda apa yang terjadi di sekolah, dengarkan semuanya. Namun, seandainya ada hal salah yang dilakukan anak dari ceritanya, Anda harus memberikan pengertian mengenai kesalahannya tersebut secara berhati-hati. Agar anak tidak merasa kesal dan memilih untuk tidak lagi mengobrol dengan Anda.
Sangat sederhana sekali, kan? (Vita)