Keberanian perlu diajarkan kepada anak sedari dini. Tujuannya adalah supaya ketika sudah bersekolah nanti, misalnya sekolah di preschool in Jakarta, maka anak tidak malu bertemu dengan teman sebayanya dan tidak malu mengutarakan pendapatnya di depan umum. Dengan memiliki sifat berani, anak pun akan tumbuh menjadi pribadi yang bisa diandalkan.
Maka dari itu, yuk, ajarkan keberanian pada anak dengan melakukan beberapa hal ini, Bunda, check it out!
Pahami Kegelisahan Anak
Mengutip dari Hello Sehat, ketika menghadapi situasi tertentu, ada kalanya anak menjadi gelisah bahkan sampai takut. Maka, sebagai orang tua, Bunda perlu untuk memahami kegelisahan yang dihadapi oleh anak. Cari tahu apa yang membuatnya takut dan berikan semangat—kalau mereka bisa mengatasinya.
Misalnya saja, ketika anak takut berbicara di depan umum, maka berilah semangat supaya mereka berani. Atau, contoh sederhananya, pas naik perosotan anak takut jatuh, mungkin Bunda bisa menyemangatinya dan memberitahunya kalau mereka pasti bisa supaya anak menjadi lebih berani.
Beri Contoh dari Kartun dan Buku
Masih menyadur dari Hello Sehat, melatih anak menjadi anak pemberani bisa melalui buku anak-anak maupun kartun. Kalau semisal Bunda mau mengajarkan anak jadi berani, maka sebaiknya bacakan buku cerita anak pemberani padanya. Atau, menonton kartun yang mengangkat kisah tentang pahlawan pemberani.
Dari kartun maupun buku tersebut, mungkin saja anak memiliki tokoh pemberani versinya sendiri. Nah, kalau semisal anak-anak tiba takut, Bunda bisa mengingatkan tokoh tersebut padanya supaya anak bisa mengatasi rasa takutnya.
Bangun Jiwa Berani Secara Bertahap
Mengajarkan anak menjadi pribadi yang berani tentu tidak bisa instan. Bunda harus bersabar dan mengajarkannya secara bertahap—langkah demi langkah—untuk menumbuhkan keberanian pada dirinya. Sebagai contoh, Bunda ingin sekali anak belajar olahraga karate. Sebelum memasukkan, maka beritahukan dahulu seluk beluk karate padanya dengan kalimat sederhana.
Kemudian, ketika mereka latihan, maka dampingilah beberapa kali pertemuan. Kalau mereka sudah mau ditinggal, maka Bunda hanya perlu mengawasinya dan tidak lupa bertanya pada pelatih karatenya. Sudah sampai mana anak belajar karate dan apakah mereka berani melakukannya.
Selain beberapa cara di atas, mengajarkan keberanian pada anak juga bisa dilakukan dengan cara bermain sandiwara di rumah, menjadi orang tua yang berani, tidak menakut-nakuti anak, dan lain sebagainya. Semangat!