Ketika kamu sedang berkumpul dengan temanmu dan ada yang mengatakan kalau dia bermimpi menikah dengan idolanya, biasanya kamu akan mengatakan dia sedang berhalusinasi. Padahal ternyata hal tersebut salah loh, karena yang dialaminya ada delusi, bukanlah halusinasi. Namun, masih banyak orang yang belum terlalu paham mengenai kedua hal tersebut dan sering menyamakannya. Nah, supaya tidak salah, yuk kita bahas saja perbedaan mengenai keduanya!
Halusinasi
Halusinasi adalah kondisi di mana salah satu indera di tubuhmu merasakan sesuatu yang tidak dirasakan seseorang. Misalnya ketika kamu mengalami salah satu dari beberapa hal berikut:
- mendengar suara,
- melihat sesuatu,
- merasakan sentuhan,
- mencium aroma, atau
- merasakan suatu rasa di mulut.
Namun, sebenarnya apa yang kamu rasakan, lihat, atau dengar tersebut sebenarnya tidaklah ada. Misalnya kamu mendengar suara musik tetapi orang di sekitarmu tidak ada yang mendengar.
Delusi
Berbeda dengan halusinasi yang berkaitan dengan indera, pada delusi berkaitan erat dengan kepercayaan. Namun jangan salah, kepercayaan ini bukan tentang agama ya, tetapi kepercayaan seseorang akan sesuatu yang diyakininya.
Misalnya seperti yang disebutkan di atas, mengenai fans dengan idolanya. Seseorang yang mengalami delusi mungkin akan meyakini bahwa idolanya tersebut akan menjadi pasangan hidupnya. Ketika melihat idolanya sedang tampil, dia akan merasa bahwa idolanya tersebut mengirimkan sinyal-sinyal tertentu hanya untuknya saja. Meskipun sebenarnya hal tersebut tidaklah benar, bahkan idolanya saja tidak mengenalnya.
Seorang fans yang memiliki delusi seperti ini dapat berakibat fatal bagi dirinya sendiri maupun idola yang disukainya. Keyakinannya bahwa idola tersebut akan menikah dengannya, bisa membuatnya menyakiti diri sendiri ketika idola tersebut ternyata menikah dengan orang lain. Bahkan, menyakiti pasangan idolanya tersebut karena dianggap merebut atau justru menyakiti idolanya karena merasa dikhianati.
Mengatasi Halusinasi dan Delusi
Seseorang yang mengalami halusinasi maupun delusi membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi masalah ini. Apalagi jika sudah mengganggu aktivitas keseharian atau membahayakan dirii sendiri maupun orang di sekitar. Proses pengobatannya seringkali menggabungkan antara terapi dengan obat-obatan. Namun semuanya akan tergantung pada kondisi orang yang mengalami masalah ini.